Mengapa Belajar Tarombo?

tarombo

Tarombo atau garis genealogi adalah sejarah keluarga. Sejarah yang mengisahkan dan memperkenalkan siapa para leluhur dan bagaimana mereka hidup, serta apa saja kaitannya dengan konteks keberadaan Saya sekarang ini. Dengan demikian, Tarombo mencakup baik “pohon keluarga” atau yang umum dikenal dengan silsilah maupun genealogi secara luas. Tarombo seorang Batak bisa ditelusuri hingga ke punguan marganya, ke Si Radja Batak bahkan hingga ke nama yang disepakati atau dicatat sebagai manusia pertama di bumi ini (umumnya disebut sebagai Adam dan Hawa).

Banyak penelitian tentang Tarombo ini yang didedikasikan untuk mempelajari kejadian-kejadian dari hidup seorang individu ataupun keluarga berdasarkan minat pribadi sang peneliti. Catatan atau informasi yang dikumpulkan berdasarkan minat pribadi ini, selain kelahiran, kematian dan perkawinan; juga mencakup catatan perang atau konflik, pemakaman, acara gerejani, perpindahan tempat tinggal, dan jumlah penduduk beserta keterangan seputar demografi sezamannya. Data ini tentu sangat berharga bagi siapapun yang ingin tahu tentangnya. Yang ingin tahu bisa siapa saja, setidaknya si peneliti sendiri.

Apapun itu, Saya merasa senang bisa mempelajari hal-ikhwal keluarga Saya. Dengan itu Saya terbantu untuk meletakkan bahtera keluarga dalam konteks yang lebih luas. Sangat menarik melihat bahwa beberapa keputusan penting yang diambil keluarga Saya ternyata sangat dipengaruhi bahkan bergantung pada kejadian atau peristiwa dunia atau lingkungan sekitar. Keputusan sederhana seperti: mencantumkan marga apa di belakang nama saya, punguan apa yang harus diikuti, dan etiket serta adat-istiadat yang mengikutinya. Saya kemudian menjadi mengerti mengapa hanya dibelakang nama saya yang dibubuhkan ialah Haromunthe, bukan Sibuea misalnya. Atau mengapa marga Haromunthe menjadi bahan perdebatan tanpa henti hingga sekarang dalam tataran silsilah marga Batak, secara khusus jika diletakkan dalam konteks punguan Pomparan ni Raja Nai Ambaton (PARNA). Hal menariknya lagi ialah: Karena itu keluarga Saya, maka Saya bisa bisa menemukan lebih banyak hal tentangnya dibanding yang mungkin diketahui oleh peneliti manapun (seandainya mereka mengadakan penelitan tentang keluarga saya).

 

Usaha Saya untuk mengenali keluarga Saya kini lebih mudah tahun-tahun belakangan ini karena ada sejumlah catatan yang kini bisa saya peroleh baik melalui kontak pribadi maupun dari sumber-sumber umum semisal percakapan di group di dunia maya atau dunia nyata. Contohnya, ketika menghadiri pesta atau ulaon adat. Peristiwa semacam ini membantu untuk menorehkan kisah yang lengkap tentang kerabat, bahkan terkadang sambil sumringah atau terperangah ketika menemukan fakta atau hal yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan.

Tentu akan lebih menarik jika saja nanti masing-masing kerabat dari Saya dari Pomparan Jelak Maribur ini mencantumkan versi silsilah atau pohoh keluarga mereka dan masing-masing garis genealogis (“sundut”) bisa diberi keterangan atau captioning yang bisa menjelaskan siapa dia di antara keturunan Jelak Maribur yang lain. Kemudian ini akan manjadi bahan lanjutan untuk percakapan atau keeping in touch berikutnya.

Dengan alasan-alasan sederhana itu pun, rasanya belajar Tarombo dan Martarombo ini semakin menarik.

Tulisan lainnya...